|
Manfaat dan Khasiat Tomat |
Tomat dengan nama latin
Lycopersicum esculentum merupakan
tanaman yang memiliki
manfaat dan khasiat yang banyak dan lebih sering dikelompokkan dalam jenis sayur-sayuran. Semula,
tanaman ini tumbuh liar pada ketinggian 1-1.600dpl diberbagai wilayah di
Amerika Selatan, kemudian banyak penduduk yang menanamnya dipekarangan rumah
mereka.
Setelah masyarakat merasakan banyak manfaatnya, lalu dibudidayakan di
lading-ladang oleh petani secara professional. Beberapa pedagang lalu membawa
bibit tomat ini berapa negara, sehingga akhirnya cepat menyebar ke seluruh
dunia. Tanaman yang sering dibuat jus dan jadi pemanis hidangan nasi goreng ini
sebenarnya termasuk tanaman yang berumur pendek. Tomat sangat cocok ditanam di
tanah yang subur dengan sinar matahari yang tidak terlalu terik. Tanaman ini
cepat busuk jika mendapat curah hujan yang begitu intensif.
Kita bisa mengonsumsi buah tomat yang sudah matang secara
langsung, rasanya manis keasam-asaman dan sedikit agak langu. Lebih enak lagi
jika dibuat jus tomat, dicampur sedikit gula dan ditambah es, rasanya segar dan
bisa menghilangkan dahaga. Di samping sebagai bumbu sayur, tomat juga sering
dipakai untuk membuat sambal. Beberapa perusahaan besar bahkan sudah mengolah
tomat menjadi saus dan dipasarkan secara masal. Variasi buah tomat sangat
beragam. Ada yang berbentuk bulat(umum dijual di pasar tradisional maupun
modern) dengan ukuran tidak terlalu besar dan biasa disebut tomat sayur. Tetapi
ada juga yang ukurannya agak besar, bijinya sedikit dan berdaging tebal dengan
warna kulit luar merah menyala yang biasa disebut tomat buah.
Berbagai zat penting terdapat dalam kandungan buah tomat
ini. Dalam 100 gram buah, pada umumnya terdapat kandungan gizi sekitar 20 mg
kalori, 23 mg vitamin C, 27 mg fosfor, 1000 UI vitamin A dan K, 6 mg zat besi,
11 mg kalsium dan 360 mg kalium. Selain itu terdapat juga berbagai vitamin dan
mineral yang bermanfaat bagi keseimbangan kesehatan tubu, serta membantu
mengatasi berbagai macam penyakit antara lain penggumpalan darah, mengatasi
kelelahan, dan
meningkatkan kuantitas dari jumlah sperma pria. Pada November
tahun 1834, Dr. John Cook Bennet dari Willoughby University di Ohio
menyimpulkan hasil
penelitiannya bahwa
tomat dapat membantu untuk mengatasi penyakit yang disebabkan adanya gangguan
pada pencernaan, penyakit yang berhubungan dengan empedu, diare, dan membantu
dalam memulihkan fungsi liver, serta menyembuhkan penyakit kolera.
Selang seabad kemudian, seorang peneliti asal Jepang telah
menguatkan pendapat Dr. John Cook. Peneliti ini telah melakukan uji klinis
terhadap tomat dan menyimpulkan bahwa
tomat dapat menyeimbangkan fungsi liver.
Menurutnya, jika kita mengonsumsi buah tomat secara rutin sebanyak 2 kali
seminggu, maka akan membantu mengurangi resiko terkena kanker prostat sampai
dengan 43%. Buah tomat mengandung zat yang disebut tomatine yang berfungsi
mengatasi radang dan anti inflamasi yaitu bisa menyembuhkan luka dan jerawat.
Vitamin C, zat karoten, dan likopen yang terkandung di dalamnya berfungsi
sebagai antioksidan.
Likopen juga mampu menurunkan risiko terkena kanker
prostat, tenggorokan, lambung, dan usus besar. Sedangkan kandungan zat asam
klorogenat dan asam
p-kumarat di dalamnya bisa melemahkan zat nitrosamine
penyebab kanker. Serat yang tinggi dalam kandungan tomat sangat membantu
mengatasi penyakit sembelit dan wasir. Sedangkan asam nitrat dalam kandungan
tomat bisa membersihkan kulit. Beberapa perusahaan bahkan ada yang memanfaatkan
tomat sebagai salah satu bahan dasar untuk perawatan kecantikan, seperti untuk
pembuatan masker dan obat awet muda.
Sudah kita ketahui betapa banyak manfaat dari buah tomat,
namun kita juga harus waspada jika akan mengonsumsinya, terutama tomat muda
yang masih berwarna hijau. Ternyata, pada tomat terdapat zat Citropin dan
Solain dari golongan Glycoalkaloid yang mengandung racun. Jika kita
mengonsumsinya, maka akan terasa tidak enak dan sedikit pahit. Gejala
keracunannya ditandai dengan rasa terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan
muntah. Sebaliknya, tomat matang aman dikonsumsi karena kandungan Solanin pada
tomat tersebut akan berubah menjadi Solanidin yang tidak berbahaya bagi
kesehatan kita. Kita juga tidak dianjurkan mengonsumsi tomat sebelum makan
nasi. Jika Anda melakukannya, maka jangan kaget jika llambung Anda terganggu
dan bisa menyebabkan sakit perut. Hal ini bisa terjadi akibat naiknya tekanan
dalam lambung. Sebaiknya makan tomat mentah setelah makan nasi, karena efeknya
mampu menurunkan kadar asam dalam lambung.